Calsium (Ca) merupakan hara makro bagi tanaman disamping Nitrogen, Fosfor, Kalium, Magnesium dan Belerang. Unsur ini biasanya tidak dianggap sebagai unsur pupuk , oleh karena itu relatif kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan unsur N,P dan K.
Pemakaian N,P dan K secara besar-besaran serta penggunaan varietas-varietas tanaman yang konsumtif terhadap unsur hara mengakibatkan unsur kalsium (Ca) terangkut dari Tanah secara terus-menerus, sehingga ketersedian di dalam tanah sangat kecil. Kalsium juga merupakan salah satu kation utama pada komplek pertukaran, sehingga biasa dihubungkan dengan masalah kemasaman tanah dan pengapuran, karena merupakan kation yang paling cocok untuk mengurangi kemasaman atau menaikan pH tanah.
Sumber Kalsium
Di dalam tanah, kalsium selain berasal dari bahan kapur dan pupuk yang ditambahkan juga berasal dari batuan dan mineral pembentuk tanah. Belerang mineral yang mengandung kalsium antara lain : Amfibal (Ca Mg (CO3)2), Apatit ( Ca5 (PO4)3(ClF), Dolomit (CaMg(CO3)2) dan Kalsit (CaCO3). Mineral-mineral yang mengandung Ca pada umumnya sedikit lebih cepat lapuk dari pada mineral-mineral yang lainnya, sehingga ada kecenderungan Ca di dalam tanah akan menurun dengan meningkatnya pelapukan dan pencucian. Melalui proses pelapukan dan hancuran mineral-mineral tersebut membebaskan kalsium ke dalam air disekitarnya. Kalsium yang dilepaskan akan mengalami :
1. Hilang terbawa air perkolasi atau air drainase.
2. Diserap oleh organisme hidup.
3. Dijerap oleh organisme hidup.
4. Diendapkan kembali sebagai mineral-mineral sekunder terutama di daerah beriklim kering.
Ketersediaan Kalsium Untuk Tanaman
Kalsium di dalam tanah diserap tanaman dalam bentuk Ca2+ , yang berasal dari bentuk yang dapat ditukar atau dalam bentuk larut air. Seperti kation-kation lain, Ca2+ di dalam tanah selalu dalam keseimbangan dinamis, sehingga jika bentuk larut air berkurang, misalnya karena pencucian atau penyerapan oleh tanaman maka ia akan digantikan oleh bentuk dapat ditukar. Sebaliknya apabila bentuk larut air tiba-tiba meningkat, misalnya karena pemupukan, maka keseimbangan akan berupah dengan arah berlawanan.
Faktor-faktor yang menentukan ketersediaan kalsium bagi tanaman :
1. Jumlah kalsium yang dapat ditukar.
2. Derajat kejenuhan unsur-unsur tersebut pada komplek pertukaran.
3. Tipe koloid tanah.
4. Sifat ion-ion komplementer yang di jerap liat.
Kalsium yang bersifat dapat ditukar di dalam tanah mempunyai kaitan penting dengan pH tanah dan ketersedian beberapa unsur hara.
Pada umumnya persediaan kalsium di dalam tanah cukup besar, tetapi dengan adanya pemakaian pupuk Nitrogen, Fosofor, Kalium secara terus menerus dan penggunaan varietas yang konsumtif terhadap unsur hara menyebabkan persedian di dalam tanah menipis, yang berakibat pada tanah-tanah masam terjadi kekurangan unsur Ca, komplek pertukaran kation dikuasai oleh ion-ion Al. Padahal kita ketahui Al larut dapat meracuni tanaman.
Fungsi Kalsium & Magnesium pada Tanaman
Kalsium dijumpai pada tiap-tiap sel tanaman, kebanyakan unsur ini dijumpai dalam tanaman sebagai kalsium pektat pad a dinding sel-sel daun dan batang. Sehingga kalsium akan memperkuat bagian-bagian ini. Kalsium begitu kuat menyatu dengan dinding sel, sehingga ia tidak dapat dipindahkan dari sel-sel tua untuk membentuk sel-sel baru. Tanaman yang kekurangan kalsium tumbuh kerdil karena sel-sel yang baru kecil-kecil dan jumlahnya sedikit, dan mempunyai batang lemah, karena dinding-dinding selnya tipis tidak setebal dengan dinding sel normal. Kalsium relatif tidak mobil di dalam tanaman, oleh karena itu tidak ditranslokasikan dari bagian-bagian tua ke bagian yang lebih muda.
Peranan kalsium di dalam pertumbuhan tanaman antara lain :
1. Mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar lebih dini.
2. Memperbaiki ketegaran dan kekahatan tanaman.
3. Mempengaruhi peng-angkutan air dan hara-hara lain.
4. Diperlukan untuk pemanjangan sel-sel, sintesis protein dan pembelahan sel.
5. Mengatur translokasi karbohidrat, kemasaman dan permeabilitas sel.
6. Mendorong produksi tanaman padi-padian dan biji tanaman.
7. Membantu menetralkan asam-asam organik yang bersifat meracuni.
8. Penting untuk pembentukan dan berfungsi nya bakteri-bakteri bintil akar (Rhizobia) pada tanaman legum.
Gejala tanaman kekurangan Ca
Dicirikan oleh berkurangnya pertumbuhan jaringan meristimatik. Gejala pertamanya akan teramati pada titik-titik tumbuh dan daun-daun muda. Bagian-bagian ini menjadi rusak dan klorosis, dan pada tingkat lanjut terjadi nekrosis pada tepi-tepi daun.
Daun-daun dan akar-akar muda sering melekuk-lekuk, berkerut-kerut pendek dan berlekatansatu sama lain. Pada tanaman tomat ditandai dengan penyakit yang disebut busuk pucuk buah. Pada tanaman tembakau yang kahat kalsium daun-daunnya berlekuk-lekuk dan keriting.
Sedangkan pada tanaman jagung kekahatan kalsium menghalangi pemunculan dan pemekaran daun-daun baru, daun-daun tertutup oleh gelatin yang menyebabkan daun-daun tersebut berlekatan satu sama lain. Untuk tanaman kacang tanah menyebabkan terjadinya polong kosong karena buah tidak berkembang.
Karena perannya begitu penting bagi pertumbuhan tanaman, sementara ketersediaan di dalam tanah semakin menipis maka untuk dapat memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal perlu adanya pemupukan unsur Calsium & Magnesium baik melalui tanah maupun diberikan lewat daun.
Produk Kapur Pertanian (KAPTAN) kami memiliki kadar Kalsium terbaik di Indonesia, dgn kadar CaCO3 mencapai 99,4% dan CaO mencapai 55,7% sehingga sangat bagus untuk digunakan sebagai pupuk Kalsium guna mencukupi kebutuhan unsur kalsium.
Kami juga memproduksi Superfine dan Ultrafine Kalsium, memiliki kehalusan mencapai 3000 mesh dan 5000 mesh. Nano Kalsium biasa digunakan sebagai pupuk cair untuk disemprotkan pada daun tanaman.